Jumaat, 27 Jun 2014

KeInDaHaN RaMaDhAn

Dari Ibnu Abbas r.a., ia mendengar Rasulullah saw. bersabda, 
 
 
“Sesungguhnya surga itu wangi dan dihiasi dari tahun ke tahun untuk menyambut bulan Ramadhan. Bila malam pertama pada bulan Ramadhan datang, maka akan bertiup angin dari bawah ‘Arsy, yang disebut angin al-Mutsirah. Maka daun-daun di pepohonan surga bergesekan, juga gagang daun-daun pintu, sehingga menimbulkan dengungan suara yang sangat merdu yang belum pernah didengar oleh pendengar sebelumnya. 


Lalu muncullah para bidadari berdiri di halaman surga, lalu mereka menyeru, “Adakah orang yang melamar kepada Allah agar Dia mengawinkan aku dengannya?” Lalu bidadari itu berkata, “Ya Ridwan (penjaga surga), malam apakah ini?” Maka Ridwan menjawab mereka dengan talbiyah, ia berkata, “Ini malam pertama bulan Ramadhan.” Maka pintu-pintu surga dibuka untuk orang-orang yang berpuasa dari umat Muhammad. 

Rasulullah saw. bersabda, “Allah berfirman, “Wahai Ridwan, bukalah pintu-pintu surga; dan wahai Malik, tutuplah pintu-pintu neraka bagi orang-orang yang berpuasa dari umat Muhammad. Wahai jibril, turunlah ke bumi. Rantailah syaitan-syaitan dan belenggulah mereka dengan rantai. Lalu lemparkanlah mereka ke dalam lautan agar tidak mengganggu puasa umat Muhammad, kekasih-Ku.” 

Beliau bersabda, “Allah Azza Wa Jalla berfirman pada setiap malam di bulan Ramadhan kepada seorang penyeru agar menyeru tiga kali, “Adakah orang yang memohon? Maka akan Aku penuhi permohonan-nya. Adakah orang yang bertaubat? Maka akan Aku terima taubatnya. Dan adakah orang yang meminta ampunan? Maka Aku akan mengampuninya. Dan barangsiapa yang memberi pinjaman kepada Dzat Yang Mahakaya, maka ia tidak akan mengalami kekurangan, dan Dialah Dzat Yang memenuhi janji tanpa menganiaya.” 

Beliau bersabda, “Setiap hari pada bulan Ramadhan, yaitu saat berbuka puasa, Allah akan membebaskan sejuta ruh dari neraka yang telah diwajibkan masuk neraka. Dan pada hari terakhir bulan Ramadhan, maka Allah akan membebaskan ruh sebanyak yang telah Dia bebaskan dari awal hingga akhir Ramadhan. Dan bila tiba malam Lailatul-Qadar, Allah akan memerintahkan Jibril turun ke bumi bersama serombongan malaikat yang membawa bendera hijau dan menancapkan bendera itu di puncak Ka’bah. Malaikat Jibril memiliki seratus sayap, dua sayap di antaranya tidak pernah dibentangkan kecuali pada malam itu. Lalu ia membentangkan kedua sayapnya itu pada malam tersebut, sehingga meliputi Timur dan Barat. Lalu Jibril mengerahkan para malaikat agar memberi salam kepada setiap orang yang sedang berdiri, duduk, shalat, dan berdzikir. Para malaikat akan berjabat tangan dengan mereka dan mengamini doa-doa mereka hingga terbit fajar. 

Apabila fajar terbit, Jibril menyeru para malaikat, “Wahai para malaikat, berpencarlah!” Para malaikat bertanya, “Wahai Jibril, apa yang akan Allah perbuat, apakah sehubungan dengan hajat-hajat orang-orang mukmin dari umat Muhammad?” Jibril berkata, “Allah memandang mereka pada malam ini dan mengampuni mereka kecuali empat golongan manusia.” Maka kami (sahabat r.a.) bertanya, “Ya Rasulullah, siapakah mereka itu?” Beliau bersabda, “Mereka adalah orang yang meminum arak, orang yang durhaka kepada kedua orangtuanya, orang yang memutuskan tali silaturahim dan yang memusuhi.” Kami bertanya, “Ya Rasulullah, siapakah yang memusuhi itu?” Sabda beliau, “Yaitu orang yang membenci dan memutuskan persaudaraannya.” 

Jika malam hari raya tiba, maka malam itu dinamakan malam Jaizah (malam penerimaan hadiah). Lalu ketika tiba hari raya Fitri pada esok harinya, maka Allah mengutus para malaikat ke setiap negeri dan turun ke bumi. Mereka memenuhi tiap-tiap gang dan menyeru dengan suara yang terdengar oleh semua makhluk Allah kecuali jin dan manusia. Mereka berkata, “Wahai umat Muhammad, keluarlah menuju Tuhan Yang Mahamulia, Yang akan mengaruniakan hadiah dan mengampuni dosa-dosamu yang besar. Apabila mereka datang ke mushalla mereka, maka Allah Azza Wa Jalla berfirman kepada para malaikat, “Apakah balasan bagi seorang pekerja apabila telah menyelesaikan pekerjaannya?” Sabda beliau, “Para malaikat berkata, ‘Wahai Rabb kami, balasannya adalah upah sepenuhnya.’” 

Beliau bersabda, “Maka Allah berfirman, “Sesungguhnya Aku jadikan kalian sebagai saksi wahai para malaikat-Ku, bahwa sesungguhnya Aku telah memberikan ridha dan ampunan-Ku sebagai balasan kepada mereka karena puasa mereka pada bulan Ramadhan, dan karena shalat Tarawih mereka. 

Lalu Allah berfirman, “Wahai hamba-hamba-Ku. Mohonlah kepada-Ku, maka demi kemuliaan-Ku dan kebesaran-Ku, tidaklah kamu meminta sesuatu kepada-Ku di pertemuan ini untuk akhiratmu kecuali Aku akan memberimu. Dan tidak juga untuk keperluan duniamu kecuali Aku akan memandang maslahatmu. Maka demi kemuliaan-Ku, sungguh akan Aku tutupi kesalahan-kesalahanmu selama kamu takut kepada-Ku. Demi kemuliaan-Ku dan keagungan-Ku, Aku tidak akan menghinakanmu dan tidak akan Aku perlihatkan aib-aibmu di depan orang-orang yang melanggar batas. Bertebaranlah kalian dengan membawa ampunan. Sungguh kalian telah ridha kepada-Ku, dan Aku pun ridha kepada kalian.” Para malaikat pun merasa senang dan bersuka cita, karena Allah Azza Wa Jalla telah memberi karunia kepada umat ini, pada saat mereka sedang berhari raya Fitri setelah Ramadhan.”
(H.R. Ibnu Hibban, Baihaqi)

Membaca tiap kata dari untai hadits ini membuat hati saya semakin rindu dengan bulan Ramadhan. Hati berbunga2, jelas warna-warni. Pikiran terang, tapi sesejuk pagi. Berasa jadi marsupilami yang lagi toeng loncat2. Antusias sekali rasanya! Saya ceritakan isi hadits ini ke suami. Ke ponakan. Ke adik2. Semua deh!
Ketika mnceritakan tentang bidadari, mata saya ikut jeli selidik. Ikut takzim harap pada bagian terdapat golongan orang yang diselamatkan dari neraka. Sampai bagian aksi Jibril di malam lailatul Qadr, tangan saya ikut mengembang seraya mengepak. Dan meringis saat menceritakan empat golongan rugi di bulan penuh keberkahan ini.

Rindu.

Yaa Rabbi, perkenankan kami kembali berjumpa dengan RamadhanMu. Perkenankan, perkenankan, perkenankan, Yaa Rabbi…
 
Sumber ; http://orangeumar.blogspot.com/2012/07/keindahan-ramadhan.html
 

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

KoMeN JaNgAn TaK KoMeN .... KoMeN YaNg JuJuR ItU LeBiH BaIk ......